BISNIS ARANG PUTIH / BINCHOUTAN / SHIROZUMI




Jenis dan Cara Membuat Arang

Bahan baku bisa dari kayu, batok kelapa, sekam padi, bambu, atau serbuk gergaji yang dimampatkan. Daun daun, sampah sayuran, kertas, ban bekas, atau limbah organic macam apapun dapat dijadikan arang.

Secara fisika arang adalah hasil pembakaran tidak sempurna, dengan menyisakan sebanyak mungkin karbon terikat (fixed carbon). Makin tinggi kadar karbon, makin rendah kadar gas (volatile material), makin kecil kandungan abu (ash content), dan makin tinggi kalori pembakaran (calorific value), maka mutu arang dianggap bagus. Ini dapat diperoleh jika tungku arang kedap dan cara pembuatan pelahan (sampai 5 hari) dan pada akhirnya digeber (nerashi) selama 2 jam, baru ditutup rapat sehingga api mati karena tidak adanya supply oksigen. .

Suhu dalam tungku mencapai 700 sampai 1200 derajat Celcius. Satu perobahan yang terjadi pada karbonisasi tersebut adalah terciptanya rongga atau pori yang sangat banyak dan teratur pada badan arang. Luas permukaan dinding rongga dapat mencapai 200 -600 meter persegi per gram arang, tergantung jenis bahan yang dikarbonisasikan.

Manfaat arang

Secara umum manfaat arang dapat dibagi tiga. Pertama sebagai bahan bakar, seperti untuk membakar daging, ikan dsb, kedua sebagai bahan penyaring/filter, dan ketiga sebagai factor media tanam. Akhir akhir ini dikembangkan produk arang untuk arsitektur, yaitu untuk mengurangi kelembaban ruangan dan mencegah interferensi gelombang radio magnetic, namun pasarannya masih terbatas di Jepang saja.

produk sampingan dari pembuatan arang, kita dapat memperoleh cuka kayu (wood vinegar), yaitu ekstrak getah kayu. Asap kita tangkap dan alirkan ke atas melalui tabung  panjang, sampai asap itu sebagian mencair dan mengucur kembali, kemudian ditampung. Cairan pekat yang mengandung tar (creosote), phenol, alcohol dan dua ratus jenis asam (acids) itu kemudian disuling dan menghasilkan tar untuk mengawetkan kayu (mencegah masuknya termite) serta cuka kayu, yang dapat dijadikan tonikum untuk hewan dan tumbuhan. Khasiat bagi kesehatan manusia juga banyak.

Arang sebagai bahan bakar barbecue

Konsumsi paling besar di Amerika, Eropa dan Jepang adalah untuk membakar daging dan ikan (seafood) baik pada pesta pesta barbecue di halaman rumah, maupun di restoran kelas atas yang menghidangkan beefsteak, yakiniku, yakitori, unagi dan lain lain. Secara teoritis yang membakar daging bukan saja panas yang dipancarkan melainkan intensitas sinar infra merah yang dipancarkan arang, dan homogenitas radiasi sehingga rasa lezat pada daging tidak menguap, seperti kalau dibakar dengan gas. Arang kayu yang cocok, bisa menggantikan koki berpengalaman. Sifat yang diminta adalah arang itu tidak berbau, tidak berasap dan tidak menyala, yang hanya dapat diperoleh jika cara pembuatan arang mengikuti cara yang benar.

Restoran restoran di Jepang, khususnya unagi (sidat) mensyaratkan panas yang sangat tinggi dan lama pembakaran yang panjang (sekitar empat jam). Mereka mendapatkannya dari arang putih (shirozumi, binchoutan), yang dibuat dari bahan kayu keras seperti oak, bakau dan pelawan pada tungku khusus arang putih. Harga perkilo bisa mencapai dua kali lebih mahal daripada arang kayu biasa atau arang hitam (kurozumi).

Jenis yang paling banyak diekspor dari Indonesia dewasa ini adalah briket arang serbuk gergaji yang dikenal dengan ogatan. Tidak setinggi mutu arang putih namun diterima oleh restoran kelas atas karena lama pemakaian yang mencapai tiga jam lebih.

Arang sebagai bahan perbaikan lingkungan

Steril karena hasil pembakaran di atas 700 derajat Celcius, poripori yang luar biasa banyaknya, menjadikan arang tempat bermukim mikroba yang baik bagi tanaman. Poripori juga menyerap air (higroskopis) dan mengeluarkan air jika sudah jenuh, di samping menyerap dan membersihkan udara. Kita tentu masih ingat norit atau arang kerak nasi yang kita telan jika kita mengalami keracunan makanan.

Penelitian akhir akhir ini menunjukkan bahwa arang mengeluarkan ion negative, yang bersifat menyerap partikel pollutant. Air yang dilewatkan filter arang menjadi aktif sebagai penangkap partikel beracun.

Di samping itu karena sifat kimianya yang basa (alkali), untuk jangka panjang, arang dapat membantu menetralkan keasaman. Untuk merevitalisasi lahan yang sudah capek karena penggunaan pupuk buatan dan pestisida arang boleh dicoba..

Sifat sifat istimewa tersebut dapat diterapkan untuk pembuatan media tanam organic dan perbaikan mutu air. Memang, secara umum effeknya tidak segera tampak karena reaksi yang berlaku melalui arang lambat, tetapi arang dapat dipakai selama lamanya.

Prinsip ini digunakan di instalasi penjernihan air.

Pada perkebunan hortikultura sudah dibuktikan bahwa kegemburan dan kesehatan lahan mengakibatkan perakaran yang lebih lebat dan seterusnya. Ditambah campuran cuka kayu sebagai tonikum tanaman, hasil akhir akan lebih banyak, tanpa pestisida, sehat dan akrab lingkungan.

Di Jepang, dalam kurun 20 tahun terakhir, malah ada yang menggunakan arang untuk menjernihkan air di got atau kolam. Makhluk air seperti ikan, kepiting, serangga dan rumput air akan berkembang biak dengan baik, menciptakan ecosystem baru yang akrab lingkungan. Penduduk kota dianjurkan membuat tungku tungku sederhana di lingkungan masing masing.

Arang untuk kehidupan sehari hari

Kemampuan arang, charcoal power, untuk menyerap bau apek ammonia dan sejenisnya dari proses pembusukan dan fermentasi, dapat diaplikasikan untuk mengawetkan atau menjaga kesegaran bahan makanan. Bisa pada penyimpanan beras atau sayuran dan buah buahan.

Menanak nasi dengan memasukkan sekeping arang ke dalam rice cooker akan menghasilkan nasi yang lebih sedap. Begitu pula jika dicempelungkan pada air minum, akan lebih segar dan menjadi air mineral.

Ada juga yang menggunakan arang untuk menyerap bau di dalam lemari dapur, di kamar mandi atau di kamar kecil. Atau di dalam sepatu yang tidak dipakai. Dan masih banyak lagi untuk usaha industri rumah tangga.

Demikianlah sekelumit tentang charcoal, yang sedang kami usahakan untuk menjadi salah satu komoditas andalan untuk pasaran internasional dan lokal. Bahan baku berlimpah, tinggal bagaimana mengembangkan produk dan memasyarakatkan penggunaannya. Ratusan jenis produk akrab lingkungan dapat dibuat di desa atau di kota. Investasi pun tidak perlu besar besaran. Di mana ada tanah liat (lempung), batu bata dan semen, sudah boleh mulai.

Pasaran dunia untuk barbecue charcoal made in Indonesia tampaknya akan meningkat

dengan menciutnya supply dari China, yang sampai sekarang menguasai pasaran.

 Jika anda berminat bisinis arang putih bisa menghubungi saya di 081349220444


SILAHKAN KLIK AIR KESEHATAN ARANG BINCHOTAN








Comments

Popular posts from this blog

BELI ARANG KAYU

PELUANG USAHA PEMBUATAN ARANG